BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan
Jasmani Khusus didefinisikan sebagai satu sistem penyampaian pelayanan yang
komprehensif yang dirancang untuk mengidentifikasi, dan memecahkan masalah
dalam ranah psikomotor. Pelayanan tersebut mencakup penilaian, program
pendidikan individual (PPI), pengajaran bersifat pengembangan dan/atau yang
disarankan, konseling dan koordinasi dari sumber atau layanan yang terkait
untuk memberikan pengalaman pendidikan jasmani yang optimal kepada semua anak
dan pemuda.
Pelayanan
ini dapat diberikan oleh spesialis dalam pendidikan jasmani khusus atau oleh
seorang guru Pendidikan Jasmani yang telah memperoleh latihan khusus untuk melaksanakan
berbagai macam tugas.
Secara
singkat dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani khusus adalah satu bagian
khusus adalah satu bagian khusus dalam pendidikan jasmani yang dikembangkan
untuk menyediakan program bagi individu dengan kebutuhan khusus.
Selain
itu diketahui pula bahwa tujuan pendidikan jasmani bagi yang berkelainan adalah
untuk membantu mereka mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental,
emosional dan sosial yang sepadan dengan potensi mereka melalui program
aktivitas pendidikan jasmani biasa dan khusus yang dirancang dengan hati-hati.
Maka dari itu disusunlah makalah ini untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai
pendekatan penjas adaptif.
B. Rumusan Masalah
Berikut beberapa
rumusan masalah yang mendasari:
1. Bagaimana
sejarah penjas adaptif?
2. Apa
pengertian penjas adaptif?
3. Bagaimana
Peran penjas adaptif?
4. Apa
Tujuan dan manfaat dari penjas adaptif?
5. Bagaimana
Ruang lingkup peserta penjas adaptif?
6. Bagaimana
Teknik dan Metode dari penjas adaptif?
7. Bagiamana
Evaluasi dari penjas adaptif?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan
masalahnya sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui sejarah penjas adaptif
2. Untuk
mengetahui pengertian penjas adaptif
3. Untuk
mengetahui Peran penjas adaptif
4. Untuk
mengetahui Tujuan dan manfaat dari penjas adaptif
5. Untuk
mengetahui Ruang lingkup peserta penjas adaptif
6. Untuk
mengetahui Teknik dan metode pembelajaran dari penjas adaptif
7. Untuk
mengetahui Evaluasi dari penjas adaptif
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Sejarah Penjas Adaptif
a. Sejarah Pendidikan Jasmani Adaptif
Sejarah
pendidikan jasmani adaptif dapat dibagi dalam tiga kurun waktu berdasarkan
kemajuan medis, pendidikan dan perubahan dari sikap masyarakat terhadap yang
berkelainan. Kurun waktu pertama disebut masa primitive prasejarah sampai tahun
500 sebelum masehi, selama kurun ini sedikit sekali usaha untuk
mengembangkan atau rehabilitasi gerak dan keterampilan jasmani dari
yang berkelainan. Kurun waktu kedua disebut periode yunani dan romawi, kurun
ini bercirikan perubahan dari sikap yang biasa terhadap peran latihan jasmani.
Kurun ketiga timbul Perhatian yang baru dan kontinue dalam nilai pengobatan
dari latihan jasmani.
b.
Sejarah pendidikan jasmani
adaptif di Indonesia
Sejarah
pendidikan jasmani adaptif di Indonesia, sebagaimana telah diutarakan dalam
bagian pendahuluan secara tertulis belum menjumpai dalam literature tentang
pendidikan-pendidikan di Indonesia ada aspek yang membicarakan masalah
pendidikan adaptif beserta sejarahnya. Selama pelajaran pendidikan jasmani
peserta didik yang salah satu kakinya lebih pendek dan kecil dari pada yang
lain, sehingga ia pakai tongkat penyangga untuk berjalan.
B. Pengertian Penjas Adaptif
Pendidikan
jasmani adaptif didefinisikan sebagai satu sistem penyampaian pelayan yang
komprehensif yang dirancang untuk mengidentifikasi, dan memecahkan masalah dalam
ranah psikomotor. Pelayanan tersebut mencakup penilaian, program pendidikan
individual (PPI), pengajaran bersifat pengembangan dan/atau yang disarankan,
konseling dan koordinasi dari sumber atau layanan yang terkait untuk memberikan
pengalaman pendidikan jasmani yang optimal kepada semua anak dan pemuda.
C.
Peran
Penjas Adaptif
Peran dari
mereka yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan jasmani
khusus adalah sebagai berikut:
1. Memberikan
pelayanan langsung kepada siswa-siswa yang berkelainan dan keluarga mereka;
2. Memberikan
latihan pra-jabatan dan dalam-jabatan.
3. Pemberian
layanan langsung dalam lingkup sekolah adalah langsung bekerja dengan anak yang
berkelainan. Layanan langsung dalam bentuk mengajar dan menilai dapat
diberikan atau dilakukan oleh seorang spesialis dalam pendidikan jasmani khusus
atau seorang guru pendidikan jasmani biasa yang telah dilatih atau memiliki
kompetensi dalam pendidikan jasmani khusus. Administrasi adalah satu peran yang
luas yang mencakup tugas-tugas seperti managemen, supervisi dan konsultasi.
D.
Tujuan
dan Manfaat Penjas Adaptif
1. Tujuan
pendidikan jasmani adaptif bagi ABK sebagai berikut:
·
Untuk menolong siswa mengkoreksi kondisi yang dapat
diperbaiki.
·
Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari
kondisi apapun yang memperburuk keadaannya melalui Penjas tertentu.
·
Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan
berpartisipasi dalam sejumlah macam olahraga dan aktivitas jasmani, waktu luang
yang bersifat rekreasi.
·
Untuk menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan
jasmani dan mentalnya.
·
Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan
mengembangkan perasaan memiliki harga diri.
·
Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan
dan apresiasi terhadap mekanika tubuh yang baik.
·
Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam
olahraga yang dapat diminatinya
sebagai penonton.
2. Maanfaat dari Pendidikan Jasmani Adaptif
·
Manfaat bagi jasmani
Aktivitas jasmani penting bagi
perkembangan maksimal dari jasmani. Melalui program pendidikan jasmani yang
direncanakan dan dilaksanakan dengan baik pertumbuhan jaring-jaring otot dan
tulang dirangsang. Jasmani anak, khususnya anak yang gemuk, dapat dipengaruhi
dengan aktivitas jasmani.
·
Manfaat bagi keterampilan
gerak
Banyak faktor, termasuk belajar dan
latihan, mempengaruhi perkembangan keterampilan gerak. Guru yang profesional
dan berkemampuan dapat membantu tiap anak mengembangkan secara paling efisien
koordinasi syaraf otot (neuomuscular), keterampilan gerak dan gerak-gerak
kreatif.
·
Manfaat bagi kesegaran
Melalui satu program pendidikan
jasmani yang seimbang, kekuatan tubuh, daya tahan, kelentukan, dan mobilitas
dapat dikembangkan dan dipertahankan, dan dapat membantu anak mengembangkan
tingkat kesegarannya yang optimal untuk kehidupan sehari-hari.
·
Keuntungan emosional
Sebagian besar dari aktivitas
jasmani melibatkan emosi. Umpamanya, dalam waktu yang relatif singkat, sikap
anak dapat berubah dari sangat kecewa ke kegembiraan. Anak dapat belajar untuk
menguasai emosinya dan perilaku lainnya dengan baik melalui bimbingan dari guru
pendidikan jasmani dan peraturan dalam tiap jenis permainan.
·
Keuntungan sosial
Pendidikan jasmani dapat membantu
anak belajar dengan cara yang diinginkan untuk berhubungan dengan orang lain,
untuk mengembangkan peran tiap kelamin dengan baik, dan mengembangkan
nilai-nilai moral yang dipandang baik oleh masyarakat. Pendidikan jasmani
memberikan kesempatan untuk interaksi sosial dalam lingkungan yang bervariasi,
dan dapat membantu baik anak berkelainan maupun yang tanpa kelainan belajar
menerima perbedaan individual dari manusia.
·
Keuntungan bagi kecerdasan
Pendidikan jasmani dapat
meningkatkan perkembangan intelektual. Setiap kali anak berpartisipasi dalam
permainan yang disajikan dalam pendidikan jasmani, olah pikir diperlukan.
Sejumlah pakar berpendapat bahwa tingkat kesegaran jasmani berhubungan dengan pencapaian
intelektual, khususnya kesiapan mental dan konsentrasi.
E.
Ruang
Lingkup Peserta Penjas Adaptif
Siapa
sajakah yang termasuk peserta pendidikan jasmani adaptif, Perlu kita
identifikasi dan mengategorikannya sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak
tersebut. Karena prinsip pengajaran Pendidikan jasmani adaptif adalah
Pengajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
MenurutIDEA (http://en.wikipedia.org/wiki/AdaptedPhysicalEducation,2009)
anak-anak yang harus mendapatkan layanan pendidikan jasmani adaptif sebagai
berikut:
1. Siswa
Autis
2. Siswa
yang mengalami hambatan penglihatan (Tunanetra)
3. Siswa
yang mengalami hambatan pendengaran dan komunikasi (Tunarungu)
4. Siswa
yang mengalami hambatan emosi ( Tunalaras)
5. Siswa
Tunagrahita
6. Siswa
yang mengalami Hambatan fisik (Tunadaksa)
7. Siswa
yang memiliki hambatan belajar (LD)
8. Siswa
yang memiliki hambatan lainnya seperti epilepsy, HIV, ADD dan ADHD, Asma,
Leukimia dan lain sebagainya.
Selain
itu menurut Undang-undang rehabilitasi Amerika serikat (Section 504 of
the Rehabilitation Act of 1973) siswa
yang berhak mendapatkan layanan pendidikan jasmani adaptif adalah: “a
person with a disability is anyone who has a physical or mental impairment that
limits one or more major life activities, has a record of impairment, or is regarded
as having animpairment.” (Adapted
Physical Education, 2009)
Jadi
menurut undang-undang tersebut yang termasuk mendapatkan layanan pendidikan
jasmani adaptif adalah siswa yang memiliki hambatan baik fisik maupun mental,
atau memiliki satu atau lebih hambatan yang bisa mengganggu aktivitas hidupnya,
memiliki riwayat hambatan yang dimilikinya atau dianggap memiliki hambatan.
F.
Teknik
Dan Model Pembelajaran Penjas Adaptif
1. Teknik Pengembangan
strategi pembelajaran dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Teknik Memodifikasi Pembelajaran
Kelihatannya masalah ini erat sekali
hubungannya dengan berbagai metode yang telah dibahas sebelumnya, faktor yang
perlu dimodifikasi dan disesuaikan para guru dalam upaya meningkatkan
komunikasi dengan siswa adalah sebagai berikut :
·
Penggunaan bahasa
·
Membuat konsep yang konkret
·
Membuat urutan tugas
·
Ketersediaan waktu belajar
·
Pendekatan “multisensory”
b) Teknik Memodifikasi Lingkungan Belajar
Berikut ini disajikan beberapa
teknik memodifikasi lingkungan belajar siswa sehingga tercipta suasana belajar
yang kondusif sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa. Adapun teknik-teknik
tersebut adalah sebagai berikut:
·
Memodifikasi fasilitas dan peralatan.
·
Memanfaatkan ruang secara maksimal
·
Menghindari ganguan dan pemusatan konsentarsi.
·
Melaksanakan pengajaran individu
2. Metode Pembelajaran
Metode yang dapat di terapkan dalam
pembelajaran penjas bagi siswa penyandang cacat dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
a) Metode bagian dan metode keseluruhan
Dalam metode ini bisa kita dilakukan
apabila struktur gerak cukup kompleks, sehingga diperkirakan dengan mempelajari
bagian demi bagian agar mendapat hasil yang optimal.
b) Metode Kombinasi bagian keseluruhan
Kombinasi keseluruhan umumnya memberikan
kemudahan dan keuntungak bagi siswa penyandang cacat
c) Penyampaian penjelasan dan peragaan
Metode ini sudah lazim dilakukan
dalam proses pembelajaran penjas. Namun faktor penting dalam penerapannya
adalah penekanan pada kombinasi penjelasan yang dilakukan dengan peragaan atau
demontrasi tugas gerak yang sebenarnya.
G.
Evaluasi
Pembelajaran dari Penjas Adaptif
Ada 4 tujuan
evaluasi dan penilaian yang secara umum telah disepakati dan diterima, baik
oleh guru pendidikan jasmani umum dan juga guru pendidikan jasmani adaptif
yaitu sebagai berikut :
1.
Klasifikasi/pengelompokan
Salah satu tujuan tes dan pengukuran
bagi siswa penyandang cacat adalah menentukan apakah siswa tersebut hsru
dipisah dan ditempatkan dalam kelas pendidikan jasmani khusus, atau digabung
dengan kelas lainnya.
2.
Diagnosis
Diagnosis ini berperan dalam
mengenal dan mengetahui kemampuan siswa serta mengarahkan pada jenis aktifitas
fisik yang cocok.
3.
Prediksi
Penilaian dimanfaatkan oleh guru
pendidikan jasmani adaptif untuk memperkirakan pencapaian prestasi atau
kemajuan yang diperoleh siswa dalam suatu periode tertentu.
4.
Mengukur kemajuan siswa
(prestasi)
Bagi setiap guru pendidikan jasmani adaptif salah satu
tujuan paling penting dari tes dan pengukuran adalah menentukan apakah tujuan
pembelajaran telah tercapai dengan baik.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran
penjas adaptif telah diketahui sejak zaman dahulu sampailah ke zaman sekarang dan
negara Indonesia tentang bagaimana pembelajaran penjas adaptif yang semakin
berkembang dari zaman ke zaman.
Pendidikan
jasmani adaptif didefinisikan sebagai satu sistem penyampaian pelayan yang
komprehensif yang dirancang untuk mengidentifikasi, dan memecahkan masalah
dalam ranah psikomotor. Pelayanan tersebut mencakup penilaian, program pendidikan
individual (PPI), pengajaran bersifat pengembangan dan/atau yang disarankan,
konseling dan koordinasi dari sumber atau layanan yang terkait untuk memberikan
pengalaman pendidikan jasmani yang optimal kepada semua anak dan pemuda.
B. Saran
Kita sebagai
calon pengajar diharapkan untuk tidak memandang sebelah mata terhadap anak
berkebutuhan khusus karena mereka perlu mendapatkan pendidikan jasmani agar
ketahanan dan kebugaran fisik anak dapat terjaga dengan sehat. Dan kita sebagai
calon pengajar harus dapat mengembangkan kreatifitas dalam proses pembelajaran
khusus nya memberikan pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar